Bagi Anda yang penasaran mengapa tanggal 29 Februari hanya terjadi satu kali dalam 4 tahun, berikut penjelasannya.

Tanggal 29 Februari yang hanya ada sekali dalam 4 tahun atau biasa di sebut Tahun kabisat diperlukan untuk menjaga agar penanggalan dalam sistem Kalender Georgian yang saat ini kita gunakan tetap sejalan dengan perputaran bumi mengelilingi matahari.

Waktu yang diperlukan bumi untuk mengelilingi matahari adalah 365 hari 5 jam 48 menit  46 detik. Sementara Kalender Georgian memiliki tepat 365 hari dalam 1 tahun. Oleh karena itu, jika kita tidak menambah 1 hari setiap 4 tahun, maka kita akan kehilangan hampir 6 jam dari kalender kita setiap tahunnya.

Lalu, kenapa tahun kabisat jatuh pada 29 Februari?

Kalender yang kita gunakan saat ini mengacu pada Kalender Romawi Kuno yang digunakan oleh Romulus. Kalender tersebut memiliki 10 bulan dan dimulai dengan Bulan Martius atau yang biasa kita sebut dengan Bulan Maret. Bulan Januari dan Februari sendiri baru dimasukkan dalam penanggalan 700 tahun Sebelum Masehi (SM) oleh Noma Pompilius. Penambahan ini dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan Kalender Lunar (China). Oleh karenanya, pada waktu itu Bulan Februari lah yang menjadi bulan terakhir dalam satu tahun. Kemudian pada 45 tahun SM, Julius Caesar mengenalkan sistem penanggalan yang menambahkan 1 hari pada bulan  Februari setiap 4 tahun sekali untuk menggenapkan penanggalan agar sama dengan perputaran bumi mengelilingi matahari.

Mitos unik mengenai Tahun Kabisat

Bayi yang lahir  di tanggal 29 Februari biasa disebut leaplings. Kemungkinan terjadinya kelahiran pada tanggal 29 Februari adalah 1 berbanding 1461 kelahiran. Saat ini diperkirakan ada 5 juta leaplings di seluruh dunia. Banyak mitos yang menyatakan bahwa bayi yang lahir pada 29 Februari memiliki kepribadian yang tidak biasa dan bakat yang unik. Selain itu, mereka cenderung memiliki sifat ramah dan optimis.

Banyak negara di berbagai belahan dunia memiliki mitos unik mengenai tahun kabisat. Berikut beberapa diantaranya :

1. Di Yunani, jika ada pasangan yang memaksa ingin menikah ditahun kabisat, bisa dipastikan bahwa hal ini akan memberi nasib buruk bagi mereka. Selain Yunani, warga Italia pun cukup setuju dengan mitos yang satu ini.
2. Sementara itu di Taiwan, anak perempuan yang sudah menikah tidak boleh pulang ke rumah orangtuanya pada Bulan Kabisat alias selama Bulan Februari, karena bisa mendatangkan kesialan pada orangtuanya. Jika memaksa pulang ke rumah orangtua, maka dia harus membawa Bak Kut Teh atau masakan mie tradisional untuk mengusir kesialan.
3. Lain lagi halnya dengan di China yang percaya bahwa bayi yang lahir ada tanggal 29 Februari mereka umumnya tidak pandai berbisnis dan kehidupannya pun akan serba sulit.
4. Sejak lama, para astrolog percaya bahwa bayi yang lahir di Tahun Kabisat memiliki bakat yang istimewa, seperti, dari kepribadiannya yang unik, hingga kekuatan magis. Beberapa pesohor yang lahir di tanggal 29 Februari adalah pencipta puisi Lord Byron, rapper Ja Rule, dan atlet football Darren Ambrose.
5. Di Denmark, jika ada seorang pria yang menolak lamaran wanita pada tanggal 29 Februari, maka dia harus memberi wanita itu 12 pasang sarung tangan. Sementara di Finlandia, pria harus memberi wanita kain untuk membuatkannya sebuah baju.
6. Cuaca buruk ternyata juga di percaya bisa disebabkan karena Tahun Kabisat. Para petani di Rusia bahkan menyebutkan bahwa jika ada tumbuhan yang ditanam pada tahun kabisat, tumbuhan itu akan tumbuh ke arah yang salah. Begitu juga dengan Skotlandia yang percaya terhadap mitos serupa.
7. Di era modern seperti sekarang ini, Tahun Kabisat dianggap membawa ‘kesialan’ bagi para pekerja kantoran. Pasalnya, banyak perusahaan yang mengeluarkan gaji bulanan berdasarkan hitungan 28 hari yang berarti di tanggal 29 Februari banyak pekerja yang akan bekerja secara gratis.

Dihimpun dari : Huffington Post , CheapSally.com, dan infodunia.net

Air Minum Quelle – Freshness Everyday

Informasi dan Pemesanan Hubungi

Telp : (0254)315003 / 085107094222

Email : kdtquelle@gmail.com