Anda pencinta minuman berkafein seperti kopi dan teh? Tahukah Anda berapa banyak kafein yang Anda konsumsi setiap harinya dan amankah jumlah tersebut bagi kesehatan? Untuk lebih jelasnya, simak dulu yuk beberapa fakta seputar kafein di bawah ini agar Anda lebih paham akan kandungan makanan dan minuman yang Anda konsumsi.
Apakah kafein adalah zat adiktif?
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa kafein bukanlah zat adiktif sehingga asupan kafein tidak bisa disamakan dengan kecanduan obat. Berdasarkan studi ilmiah, orang dapat mengurangi atau menghentikan asupan kafein tanpa mengalami masalah psikologis dan fisik yang serius, tidak seperti yang biasa terjadi jika mengonsumsi zat adiktif. Namun pada beberapa orang yang biasa mengonsumsi kafein, mereka akan merasakan sakit kepala ringan, sulit berkonsentrasi, hingga nyeri otot jika tidak mengonsumsinya.
Berapa batas aman konsumsi setiap harinya?
Batas aman konsumsi kafein untuk dewasa adalah 200 – 300 mg yang mana setara dengan 2 -3 cangkir kopi. Bahkan menurut penelitian Health Canada, asupan kafein setinggi 400 – 500 mg per hari tidak menimbulkan efek buruk pada kesehatan orang dewasa, tapi hal ini tidak berlaku bagi ibu hamil dan menyusui.
Benarkah mengonsumsi kafein dapat mengurangi resiko terkena penyakit diabetes?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam batas normal dapat mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, batu empedu, dan parkinson. Namun fakta ini tidak berarti kafein dapat digunakan sebagai obat atau pencegahan penyakit-penyakit tersebut. Hal penting lainnya adalah konsumsi kafein yang disebutkan dalam penelitian tanpa menggunakan tambahan susu, gula, atau bahan pemanis lainnya.
Apakah ibu hamil dan menyusui boleh mengonsumsi kafein?
Para ahli menganjurkan ibu hamil dan menyusui untuk membatasi atau menghindari konsumsi kafein. Hal ini karena beberapa penelitian menghubungkan konsumsi kafein dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko abortus spontan dan mengganggu perkembangan janin. Selain itu, kafein dapat masuk ke dalam ASI dan berpengaruh pada bayi. Menurut American Academy of Pediatrics, secangkir teh hijau atau kopi di pagi hari tidak akan membahayakan bayi, namun jika terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat menyebabkan masalah pada bayi, seperti sulit tidur dan nafsu makan yang buruk.
Berapa lama efek kafein pada tubuh?
Berbeda dengan gula, kafein bukan zat yang ditimbun di dalam tubuh. Namun, butuh waktu kurang lebih 3 – 5 jam untuk menghilangkan setengah kadar kafein dalam secangkir kopi yang dikonsumsi. Waktu ini berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya tergantung beberapa faktor seperti frekuensi asupan, berat badan, dan kondisi fisik. Proses eliminasi yang cukup lama ini menjelaskan kenapa jika Anda mengonsumsi kopi di sore hari maka akan mempengaruhi tidur Anda di malam harinya. Sebagian besar penggemar minuman berkafein cenderung sudah tahu batas konsumsi kafein harian yang dapat diterima tubuhnya agar tidak merasakan efek yang tidak diharapkan.
Apakah benar kafein dapat menimbulkan gejala kecemasan?
National Institute of Mental Health Amerika Serikat menyarankan agar penderita sindrom cemas tidak mengonsumsi kafein karena dapat memicu gejala cemas dan ketegangan.
Benarkah overdosis kafein dapat berakibat kematian?
Hal tersebut benar karena overdosis kafein dapat menyebabkan kejang dan detak jantung menjadi tidak beraturan. Namun, kasus overdosis kafein ini sangat jarang terjadi. Dosis kafein yang dapat dikatakan overdosis bervariasi pada masing-masing orang. Secara keseluruhan dosis lebih dari 10 gram bisa berakibat fatal bagi orang dewasa.
Lalu, apakah kafein memiliki manfaat bagi tubuh?
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi cukup kafein mengalami peningkatan sementara pada kemampuan mengingat dan nalarnya. Selain itu penelitian lain menemukan bahwa kafein dalam batas wajar juga dapat berdampak positif pada kinerja atletis dan ketahanan tubuh.
Kesimpulan :
Meskipun kafein bukanlah zat adiktif dan berbahaya, tapi ada baiknya tidak berlebihan dalam mengonsumsi kafein. Selain karena bisa menyebabkan kecemasan dan gangguan tidur, kafein sebagai zat diuretik juga dapat memicu buang air kecil sehingga pada beberapa orang yang sensitif akan sering bolak balik ke toilet yang mana dapat mengganggu aktivitas.
Berikut adalah daftar kandungan kafein dalam makanan dan minuman :
Minuman | Kandungan Kafein per 240 mL |
Coca-Cola | 24 mg |
Diet Coke | 24 – 31 mg |
Sprite | 0 mg |
Kopi | 68 – 125 mg (lazimnya 85 mg) |
Teh celup | 0 – 90 mg (lazimnya 40 mg) |
Minuman berenergi | Hingga 50 mg (tergantung merek) |
Makanan | Kandungan Kafein per 30 mg |
Coklat | 3 – 33 mg (lazimnya 6 mg) |
Susu Coklat | 1 – 16 mg (lazimnya 6 mg) |
Dark Chocolate | 5 – 36 mg (lazimnya 20 mg) |
Sumber tabel : www.beverageinstituteindonesia.org
Dikutip dari berbagai sumber.
Air Minum Quelle – Freshness Everyday
Informasi dan Pemesanan Hubungi
Telp : (0254)315003 / 085107094222
Email : kdtquelle@gmail.com